CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 13 Oktober 2009

elegi

elegi 2

Ku perhatikan riris melangkah kearah meja belajar dan duduk disana.

Nangis lagi ...........nangis lagi........ada apa sih sebenarnya?

Emang kamu gak capek ya nangis terus?

“Aku lagi kesal nih, kamu malah ngeledeki melulu sih may?”riris melotot.

Sambil menimpuk mayang menggunakan kertas lecek yang ada dimeja belajar.

“Jangan marah,dong ris! Aku kan Cuma nanya,”mayang buru-buru menimpali.

“Siapa juga yang marah, aku lagi gondok aja jadi rada agak sensi ditambah kamu dari tadi nyerocos melulu.riris mengeluarkan uneg-unegnya.

“lho,kok malah aku yang disalahin?”yang benar aja. Mayang binggung sambil garuk-garuk kepala, yang pasti bukan karena ketombe tapi karena jengkel dengan ulah riris.

“Iya, gimana nggak nyerocos kamu ditanya malah aku dicuekin, dan rada aneh cewek kayak kamu bisa nangis juga!”mayang malah bercanda.

Sebelum menjawab, riris melirik mayang yang lagi duduk diatas ranjang sambil punggungnya disandarkan pada dinding.

“Emang kamu kirain aku cewek apaan?”riris bertanya dengan perasaan kesal.

“Ya, gitu deh”

“Gitu deh, gimana!”

Kamu yang sekarang itu bukan kayak riris yang ku kenal? setau ku karakter mu gak secengeng ini.

Aku lebih suka riris yang dulu polos, ngocol,periang, cuek dan yang pasti pantang bersedih. Apa lagi ngobral air mata, bukan kamu banget deh.

Kamu kirain hati ku terbuat dari baja, aku juga manusia may. Punya hati punya rasa.

Nah, itu dia kalimat yang ku suka. Punya hati punya rasa, maka nya kamu cerita dong. Jangan buat aku geregetan kayak gini.

“Coba kamu ngaca deh, lihat tampang mu gimana!”

“Riris masih tidak menangapi”,celetukan mayang.

Kalau kamu tidak mau ngaca, mendingan aku aja yang menjelaskan.

“Tampang.... urak-urakan, mata.....merah dan wajahmu...... sembap .nggak ada cakep-cakepnya sama sekali.”kata mayang sambil tersenyum.

Riris buru-buru mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan, sambil berjalan menuju ke arah kaca yang bertengger dinding kamar. Sambil tersenyum kecut.

“gimana, mau cerita nggak?”mayang tembak langsung.

Riris duduk kembali di meja belajar sambil, berusaha menahan butiran bening disudut mata yang sebentar lagi bakalan turun.

“Jangan katakan kamu lagi patah hati,?”mayang berusaha menebak.

“Iya”, galang selingkuh itu yang membuat aku nggak terima diperlakukan begitu. Emang dia pikir cewek kayak pakaian, yang bisa diganti kapan aja kalau dia suka. Akhirnya dia mau juga bercerita dan itu membuat ku tersenyum.

sebel.....sebel.....pokoke aku lagi Sebbbbbbbbbbbeeeeeeeeeelllllllllllllllllll banget sama cowok brengsek itu,riris menjerit sekuatnya.

“Aaaaauuuuuu berisik tau,” tutur mayang sambil menutup kuping dengan kedua telapak tangannya. Dan berharap penghuni lain tidak terganggu dengan ulah riris.

Sssssssttttttttttttt, mayang menempelkan jari telunjuk dibibir mungilnya.

emang kamu kirain kamar ku hutan, berteriak kayak tarzan.

“Kamu , udah yakin tuh cowok selingkuh?” Tanyaku dengan rasa penasaran.

Terkadang apa yang kita lihat, gak seperti apa yang kita pikirkan. “Say”

“Sebaiknya tanyakan kebenarannya seperti apa?” usul ku pada riris.

“Mana ada maling ngaku kalau udah ketangkap may!”

Yang ada ngeles melulu, masalahnya bukan hanya aku saja yang melihat malah udah banyak laporan yang mampir dikuping ku, tentang ulah galang .

Tapi aku sama sekali gak pernah ambil pusing, karena menurutku ada orang iseng yang ingin mengacaukan hubunganku. Sepertinya argumentasi ku salah, apesnya hari ini aku lihat dengan mata kepala ku sendiri may, galang lagi jalan sama seorang cewek cantik, langsing dan seksi.

“Emang kamu lihat dimana, sih?”riris masih dengan rasa penasaran.

Mereka lagi nongkrong di depan halte bis diseberang jalan yang arah nya berlawanan dengan ku.

Mungkin kamu salah lihat kali ris, kan jaraknya jauh begitu. Siapa tau mereka sama-sama penumpang yang lagi antri nunggu bis.

Salah lihat gimana may, maksud mu. Atau kamu ingin katakan bahwa aku menuduh tanpa usul periksa.

Bukan gitu ris, masalahnya kamu lihat dari arah berlawanan. Bisa jadikan ada kesalahan. Atau barang kali itu cewek teman nya yang belum kamu kenal atau saudaranya kali.

“Nggak banget may,” aku kenal galang.

Dan kelihatannya mereka bukan teman biasa, dari bahasa tubuhnya saja sepertinya mereka mesra banget mana sambil bergandengan tangan dan ketawa- ketiwi sehingga mereka tidak peduli dengan sekitarnya.

Coba bayangkan hati siapa yang nggak sakit, lihat pacar sendiri selingkuh didepan mata. Dan itu membuatkan kepercayaan ku padanya langsung ludes. Riris menghela nafas panjang dan melepaskannya dengan berat.

~~~~~~~~~~~~~~


0 Comments:

Post a Comment



Cerita sohib gue

yang nongkrongin blog gue

jumlah pengunjung