CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 12 Februari 2009

Bidadari subuh

Bab 3

Hari demi hari dilewatinya. Dimas semakin tenggelam dalam mempelajari Islam. Terpesona akan keindahan ajarannya. Menyesal karena perlu waktu yang sangat lama untuk bisa menyadari bahwa kekosongan hidupnya adalah hasil dari jarak lebar antara dirinya dan Tuhannya. Tak lupa, disetiap do’a setelah sholat dan tahajudnya, ia kirimkan do’a bagi Bidadari Subuh, perempuan yang menjadi pemantul cahaya Sang Maha Pencinta.

Kehidupan bermewah-mewahan mulai ditinggalkannya. Pergaulannya pun perlahan semakin meluas. Kini ia juga datang ke beberapa pengajian pemuda. Malam minggu ia lewati dengan menghadiri kajian Tafsir, oleh seorang ulama terkemuka. Namun seseorang yang paling berpengaruh dalah perjalanan spiritualnya adalah seorang sahabat, yang namanya pun ia tidak tahu. Bahkan wajahnya pun belum pernah ia melihat. Seorang teman di dunia maya – Dark_Star.

Mereka bertemu di sebuah forum, tempat para penghuni dunia maya mengutarakan pendapatnya tentang berbagai masalah, mulai dari politik, budaya, hingga agama. Dimas yang menghubungi Dark_Star, setelah terkagum-kagum membaca penjelasannya tentang berbagai permasalahan dalam Islam, mulai dari soal jihad, pernihakan, perdagangan, hingga hubungan antar manusia. Jawabannya tidak pernah menghakimi tidak juga menggurui. Dark_Star selalu membuat pembaca berfikir dan bebas memilih apa yang dirasa paling baik untuk diri mereka. Ilmunya jelas tinggi, karena setiap penjelasan selalu didukung oleh dalil-dalil baik dari Ayat-ayat Al-Qur’an maupun Hadits terpercaya.

Akhirnya Dimas mulai sering berkomunikasi dengan Dark_Star. Syarat yang diberikan temannya ini hanyalah satu, jangan menanyakan urusan pribadi, seperti nama, pekerjaan, pendidikan, atau jenis kelamin. Dimas menghormati permintaan tersebut, bahkan itu cara yang bijaksana untuk membuka hubungan pertemanan di dunia maya. Dimas sering bertanya masalah-masalah agama yang masih kurang dimengertiya, dan Dark_Star selalu berusaha untuk memberi jawaban. Jika Dark_Star kurang mengerti, ia tidak pernah malu-malu untuk mengakuinya.



Dimas1206: Masa lalu saya sangat kelam, kadang saya ragu, apakah Allah akan menerima taubat saya ini? Apakah mungkin dosa-dosa saya diampuni?

Dark_Star: Kalau saya yang menjamin bahwa dosamu akan diampuni mungkin kamu tidak akan percaya. Tapi jika Allah sendiri yang menjamin bahwa dosamu akan diampun, mungkinkah kamua akan ragu?

Dimas1206: Tidak mungkin saya akan ragu jika Allah yang menjamin.

Dark_Star: Kalau begitu, coba buka surat Ali Imran ayat 135 dan 136.



Begitulah cara Dark_Star membantu Dimas untuk mengerti. Ia membuatnya ikut aktif membaca Al-Qur’an, karena ternyata jawaban-jawaban itu sudah tertuliskan. Semakin dalam saja Dimas terpesona akan ayat-ayat cinta Illahi.

Setahun sudah ia berteman dengan manusia tanpa nama itu. Pertemanan mereka didasari akan keinginan untuk semakin dekat dan semakin mengenal Sang Khaliq. Dimas merasa bersyukur diberi kesempatan untuk bertemu orang secerdas dan sebijaksana Dark_Star. Allah memang bekerja dengan cara yang misterius. Pertama kali Ia mengetuk hati Dimas dengan mempertemukannya dengan sang Bidadari Subuh yang ia pun tak tahu namanya. Dan kini Dimas semain didekatkan kepadaNya setelah bertemu dengan Dark_Star yang tidak juga diketahui nama dan seluk beluk kehidupannya.

***

Di suatu malam, Dimas asyik berdiskusi dengan Dark_Star di internet seperti ratusan malam lain yang sudah dilewatinya.

Dimas1206: Mungkin ini waktu yang tepat untuk saya mulai memikirkan mencari pasangan hidup.

Dark_Star: Berapa usiamu, saudaraku?

Dimas1206: 28 tahun, akhir minggu ini.

Dark_Star: Sudah punya calonnya belum?

Dimas1206: Hehe sejauh ini belum. Tapi...

Dark_Star: Tapi?

Dimas1206: Ah lupakan.

Dark_Star: Kenapa?

Dimas1206: Hmm sebenarnya ada, tapi...

Dark_Star: Tapi apa?

Dimas1206: Tapi tidak mungkin.

Dark_Star: Kenapa? Siapa namanya? Bertemu dimana?

Dimas1206: Bertemu di suatu subuh. Aku tidak tahu namanya. Hanya sekali bertemu, di waktu subuh itu. Itupun sudah setahun yang lalu. Karena itu aku bilang, lupakan saja, tidak mungkin.

Dark_Star: Kalau baru bertemu sekali, tanpa tahu namanya, kenapa membuatmu terus memikirkannya? Bahkan ingin menjadi pasangan hidupnya?

Dimas1206: Wanita itu yang mengantarku kembali ke jalanNya.

Dark_Star: Subhanallah, kalau begitu berdo’alah. Jika ia memang jodohmu, mintalah untuk didekatkan. Jika bukan, berdo’alah agar pasanganmu nanti juga seorang wanita yang membantumu untuk terus berjuang di jalanNya.

Dimas1206: Kalaupun ia jodohku, bagaimana mungkin aku bisa menghubunginya. Bahkan namanya pun aku tidak tahu.

Dark_Star: Bukankah kamu percaya akan kekuatan do’a? Serahkan pada Allah, Dia pengatur skenario paling adil, ingat? Setiap do’a pasti akan dikabulkanNya.

Kekuatan do’a? Tentu saja Dimas percaya. Ia percaya do’a dari sang Bidadari Subuhlah yang telah membantunya untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Ia mulai berdo’a untuk dipertemukan lagi dengan sang Bidadari Subuh jika memang perempuan itu adalah jodohnya. Ia berdo’a setelah shalat-shalatnya, ia berdo’a dalam hatinya, ia berdo’a dalam tulisan-tulisannya. Dan ia serahkan keputusan akhir pada Sang Penggenggam Jiwa.

0 Comments:

Post a Comment



Cerita sohib gue

yang nongkrongin blog gue

jumlah pengunjung