CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 28 Oktober 2009

Tetap semangat dihari sumpah pemuda

Semua pada ingatkan hari ini hari apa?
Pada hari ini 81 tahun yang lalu seluruh pemuda dari sabang sampai maurake mengucapkan sumpah yang bunyinya sebagai berikut:

Sumpah Pemuda versi orisinal
Pertama

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi EYD:
Pertama

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dibawah ini sejarah singkat tercetusnya sumpah pemuda
Sebelum membaca kelanjutannya ada baiknya kita mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mendahului kita, menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing.

Kongres Pemuda II

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Peserta

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda keturunan arab.

Disini para pelajar berikrar bahwa tidak lagi berjuang atas nama daerah ataupun atas nama kerajaan, tapi berjuang atas nama INDONESIA untuk lepas dari belunggu penjajah yang hampir berabad-abad menguasai dan merongrong kehidupan rakyat. Dan dari sini pula cikal bakal bahasa persatuan muncul.

Indonesia Negara multikultural dimana berbagai ragam suku bangsa, agama dan adat istiadat yang berbeda, banyak sekali suku yang ada diindonesia bayangin aja dari A-W. kalau dihitung-hitung dari sabang sampai meurauke dari miangas sampai pulau rote hampir ratusan suku yang mendiami wilayah nusantara. dari banyaknya suku bangsa yang ada otomatis setiap daerah punya bahasa yang berbeda, oleh karena itu kita butuh bahasa persatuan.

Mari kita jaga kelestarian bangsa dan keragaman budaya yang ada, karena itu adalah kekayaan budaya yang sangat berharga. Kita jaga keutahan NKRI, karena kita adalah bangsa yang berdaulat dan bermartabat.

Negeri kita bukan negeri sampah dan kita bukan bangsa pengemis. Buktikan pada dunia bahwa INDONESIA BISA.


0 Comments:

Post a Comment



Cerita sohib gue

yang nongkrongin blog gue

jumlah pengunjung